Gairah Menulis Puisi

 


Assalamualaikum,.
Selamat siang para pembaca budiman.Apakah anda telah menanti resume Pelatihan Belajar Menulis saya yang ke 5? Alhamdulillah, jika iya karena sebenarnya saya juga sedang menanti kapan bisa menuliskannya. Akhirnya tiba kesempatan ini, dengan me-scroll ratusan pesan di grup wa saya mencoba mencari pesan awal pertemuan ke-5 yang dilaksanakan pada Jum'at, 27 Mei 2022 pukul 19.00-21.00. Tetap harus semangat ya.. ^_^

Baiklah, masih dengan pembahasan yang menarik, kali ini di pertemuan ke-5 narasumber kita adalah Ibu E. Hasanah, M. Pd. bersama bapak moderator handal Bapak Dail Ma'ruf. Berikut profil ibu narasumber kita  bisa klik di sini.

Materi pada pertemuan ke-5 ini membahas tentang "Gairah Menulis Puisi". Bukan menjadi hal yang asing bagi kita mendengar atau membaca kata Puisi. Saya yakin juga pasti diantara kita sudah pernah menulis puisi atau bahkan menjadikan menulis puisi sebagai hobi. Betul? ketika lagi sedih, galau, suntuk, atau lagi kasmaran bahagia kita ungkapkan perasaan dalam bentuk puisi. Namun tak jarang pula sebagian dari kita yang masih merasa kagok atau sulit ketika diminta untuk menlis sebuah puisi. 

Pembahasan kita awali dengan mengenal arti kata Puisi menurut KKBI yakni:
1.Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
2.Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat seingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama dan makna khusus;
3.Sajak;
a.Sajak bebas, puisi yang tidak terikat oleh irama dan matra, dan tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait, jumlah suku kata dalam setiap larik
b.Sajak dramatik sastra puisi yang memiliki persyaratan dramatik yang menekankan tikaian emosional atau situasi yang tegang ;
c.Puisi lama yakni puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat, seperti pantun, gurindam,syair, mantra, dan bidal;
d.mbeling yakni sajak ringan yang tujuannya membebaskan rasa tertekan, gelisah, dan tegang; sajak main-main;

Sedangkan gairah itu sendiri memiliki arti semangat atau keinginan yang kuat. maka jika seorang memiliki gairah yang kuat dalam menulis puisi hendaknya mengeahui pula struktur fisik puisi yakni:
1. Memiliki bentuk: berbaris dan berbait
2. Pemakaian diksi: pemilihan kata yang indah dan memiliki kekuatan makna
3. Bermajas: memakai bahasa kias untuk mengungkapkan isi hati
4. Memiliki rima: persamaan bunyi di baris/akhir baris untuk memunculkan keindahan bunyi 

Secara keseluruhan terdapat dua jenis puisi, yakni:
1. Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan termasuk jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan (rima) dan banyaknya suku kata dalam satu baris.
2. Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan - aturan dan bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama termasuk dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Untuk contoh puisi lama dan baru bisa klik di sini.

Alhamdulillah, demikian resume BM pertemuan ke-5. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua dan sampai jumpa di resume berikutnya. Salam Literasi..^_^








                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                

Comments

Popular Posts