Writer's Block, Apa Itu?

 


Resume
ke- 7

Narasumber : Ibu Ditta Widya Utami, S. Pd. Gr.

Moderator : Ibu Lely Suryani

Tema : Mengatasi Writer's Block


Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah sungguh saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmatNya saya dipertemukan dengan Bapak/Ibu hebat dalam grup Pelatihan Belajar Menulis PGRI gelombang 25 dan 26 ini. Luar biasa tidak hanya para narasumber dan moderator yang hebat tapi juga peserta yang begitu semangat serta antusias mengikuti setiap materi yang ada. Alhamdulillah step by step kini sudah masuk di pertemua ke-7 di Rabu malam, 1 Juni 2022.

Materi kali ini menarik dan disampaikan secara apik oleh narasumber muda, hebat nan cantik yakni Ibu Ditta Widya Utami. Beliau adalah seorang guru SMP di Subang. Karya tulisan beliau juga dimulai dari kegiatan di kelas Belajar Menulis PGRI gelombang 7. Nah supaya lebih dekat dengan Ibu Ditta, klik di sini untuk lihat profil beliau.

Ketika kita sedang menulis, tak jarang kita tida-tiba merasa macet, buntu, atau berhenti dalam menuangkan ide tulisan. Betul? Sebenarnya, inilah yang disebut writer's block. Menurut wikipedia, writer's block adalah keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Ibu Ditta menjelaskan bahwa sebagian tanda-tanda kita mengalami writer's block adalah sulit fokus, tidak ada inspirasi, menulis lebih lambat dari biasanya, atau bahkan sampai merasa stress dan frustasi untuk menulis. Keadaan seperti ini bisa terjadi pada penulis pemula maupun profesional. 

Nah, berapa lama writer's block ini bisa terjadi? 

Hal ini tergantung pada penulis itu sendiri. Seberapa ceat ia mampu mengatasi kondisi writer's block ini. Dengan kata lain, writer's block bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun. 

Oleh karena itu, agar writer's block tidak berlangsung lama, kita harus segera dapat menemukan penyebabnya. Di antara penyebab writer's block adalah bisa jadi karena kita sedang mencoba metode/topik baru dalam menulis, stress, lelah fisik/mental, atau bisa juga karena terlalu perfeksionis. 

Lalu bagaimana mengatasi semua penyebab itu?

Jika writer's block datang karena kita sedang mencoba metode/topik baru maka harus kita berengi dengan banyak membaca referensi tambahan terkait topik yang sedang kita tulis. 

Kalau writer's block datangnya karena stress atau lelah fisik/mental maka kita perlu rehat/ istirahat sebentar. Waktu istirahat ini bisa kita isi dengan metode jurnal meditasi yakni menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut. Kita bisa membuat tulisan ekspresif dan mencurahkan isi hati tentang semua yang kita rasakan/keluhkan. Jika sudah tenang diharapkan muncul kembali inspirasi dan melanjutkan untuk menulis lagi.

Selanjutnya, untuk mengatasi penyebab yang ketiga yakni terlalu perfeksionis. Terkadang seorang penulis yang ingin tulisannya benar-benar banyak dibaca orang atau ingin tulisannya menjadi tulisan terbaik, ia akan berusaha semaksimal mungkin dalam menulis. Nah, hal ini bisa membuat penulis tiba-tiba merasa writer's block.  Untuk itu, ibu Ditta menyarankan agar penulis menganggap jumlah pembaca dan pemberi komentar, ataupun royalty itu adalah bonus dari tulisan kita. Jadi yang penting nulis ada dulu.

Nah, begitulah kiranya materi yang disampaikan oleh narasumber kita kemarin malam. Semoga bermanfaat dan terus memacu semangat kita dalam menulis. Terima kasih dan salam literasi,.. ^_^


Mojokerto, 2 Juni 2022




Comments

Post a Comment

Popular Posts